Aspek Lingkungan Masih Jadi Masalah Pada Penambangan Nikel
Berbagai upaya untuk menarik investasi masuk ke Indonesia terus pemerintah lakukan. Mulai dari penyederhanaan izin hingga penerbitan Undang-Undang Cipta Kerja. Namun, sebenarnya yang tak kalah penting adalah aspek lingkungan. Investor saat ini sangat memperhatikan hal itu dalam portofolionya. Pasalnya, dunia sedang bertransisi menuju energi bersih. Negara-negara maju juga sudah memasang target pemangkasan emisi karbonnya, seperti Uni Eropa, Inggris, Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok.
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Nurul Ichwan mengatakan Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Tapi penggunaan teknologinya yang tak ramah lingkungan dapat membuat investor tak tertarik menanamkan uangnya di sini. “Kami berusaha menarik investasi yang memperhatikan proteksi lingkungan dari sisi teknologinya,” ujarnya.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat total produksi nikel di dunia pada tahun lalu berada di angka 2,6 juta ton. Secara global, Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia dan menghasilkan 800 ribu ton.
Penulis: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing